Kamis, 02 Desember 2010

Harga CPO melonjak, Pemerintah Tetap Subsidi Minya Kita

Nusa Dua - Pemerintah memastikan akan tetap memberikan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) bagi minyak goreng kemasan sederhana (MinyaKita) untuk tahun 2011. Hal ini dilakukan dalam rangka subsidi terhadap lonjakan harga minyak sawit dunia yang mengerek harga minyak goreng dan mendorong penggunaan minyak goreng kemasan sederhana.

"Tahun 2011 masih PPN DTP kalau MinyaKita masih berjalan sampai sekarang," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dab Kelautan Diah Maulida di acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) di Nusa Dua Bali, Jumat (3/12/2010).

Diah menambahkan, pemerintah tak mengalokasikan khusus soal PPN DTP MinyaKita ini. Namun prinsipnya berapa pun yang dijual oleh produsen, maka PPNnya bisa dibayarkan oleh pemerintah melalui kementerian keuangan.

"Setahu saya PPN DTP yang diminta tak terlalu besar," katanya.

Dikatakannya fasilitas PPN DTP bagi produk MinyaKita setidaknya bisa mengamankan kenaikan harga minyak goreng MinyaKita karena lonjakan minyak sawit mentah. Selain itu bisa meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap minyak goreng kemasan sederhana dengan alasan kesehatan.

"Kita harap tahun depan untuk antisipasi volatilitas harga minyak goreng, seperti migor subsidi di 2008, tapi ini lebih targeted dan efektif," kata Mendag Mari Elka Pangestu di tempat yang sama.

sumber : detik.com

BISNIS INTERNASIONAL

BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis, baik pemerintah maupun swasta, yang melibatkan dua negara atau lebih.bisnis meliputi bisnis skala besar maupun berkembang dari seluruh bidang usaha.

Hampir semua perusahaan, besar atau kecil, akan terpengaruh oleh kegiatan dan kompetisi global, karena sebagian besar menjual keluar dan/atau investor yang aman dari luar negeri dan/atau bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri.

Beberapa perusahaan yang terlibat dalam beberapa bentuk bisnis internasional melakukan kegiatan ekspor dan impor dalam transaksinya.

Banyak dari ahli-ahli bisnis ini menyatakan bahwa ekspor adalah proses logis yang alami alam, terutama dilihat sebagai metode pemahaman negara sebagai target, yang sesuai dengan perpaduan pemasaran, mengembangkan rencana pemasaran berdasarkan penggunaan gabungan , melaksanakan rencana melalui strategi, dengan menggunakan metode kontrol untuk memastikan strategi untuk bertahan.

Proses ekspor ini dikaji dan dievaluasi secara berkala dan dimodifikasi yang dibuat dengan menggunakan percampuran, untuk mendapatkan pangsa pasar yang berdampak pada perubahan daya saing.

Pandangan ini tampaknya menunjukkan bahwa banyak teori bisnis internasional yang berkaitan dengan perusahaan yang berbasis internasional dan mempunyai ambisi-ambisi global, tidak sering berubah tergantung pada kebutuhan khusus dari setiap negara.

Inti masalah lain bisnis internasional adalah pertumbuhan perusahaan, pentingnya jaringan dan interaksi. Pandangan ini tampak pada cara dimana perusahaan dan organisasi berinteraksi dan membentuk jaringan, dimana satu sama lain memperoleh keuntungan komersial di pasar dunia.

Jaringan yang sama dapat menggunakan sub-kontraktor atau komponen, berbagi penelitian dan pengembangan atau biaya operasi yang sama. Jelas, ketika usaha merumuskan sebuah blok perdagangan tanpa hambatan internal, maka mereka benar-benar membuat jaringan mereka sendiri.

Kolaborasi dalam aerospace, manufaktur kendaraan dan teknik yang disponsori semua pembangunan suatu negara atau sekelompok negara berdasarkan pandangan mereka sendiri membangun jaringan internal pasar.

Jaringan dan interaksi pendekatan internationalisasi menunjukkan substansi yang dapat mempengaruhi keputusan ketika mengetahui bagaimana jaringan global pemain bekerja atau berinteraksi.

Misalnya, jaringan pasar yang penting adalah di Timur Tengah. Negara-negara Timur Tengah yang kaya, pasar yang berbeda, dengan bersemangat dan beragam warisan budaya. Ini berarti bahwa meskipun ada proses harmonisasi selama beberapa tahun terakhir, tetapi masih ada perbedaan.

Harus diakui bahwa karena peraturan dan kebutuhan negara-negara harus kembali karena mereka memasuki pasar global atau bisnis internasional, melakukan apapun jenis usaha dapat sangat kompleks. Harus diingat bahwa meskipun negara-negara Timur Tengah yang rata-rata berpenghasilan rendah, mereka ingin perbedaan budaya mereka diakui.

Individu atau perusahaan yang akan atau telah mengakui fakta ini memiliki kesempatan yang baik berhasil mengembangkan strategi pemasaran bisnis internasional untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untungnya, beberapa perusahaan telah menyadari perbedaan ini penting, ketika keputusan strategis dibuat untuk penetrasi ke pasar-pasar jenis ini.

SUMBER : BUKU ANNEAHIRA

AKUNTANSI dan LAPORAN KEUANGAN

Akuntansi dan Laporan Keuangan

Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI. Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan 4 IPSAK. Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar Akuntansi Keuangan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era globalisasi.
Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening tertentu.
Pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan adalah IAI, Bapepam, BEJ, Kantor Pajak dan Kantor Akuntan Publik (Auditor) serta para pemakai laporan keuangan lainnya. Dengan cara yang berbeda masing-masing pihak memiliki tujuan yang sama, yakni menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas (dapat dipercaya dan diandalkan, relevan, serta tepat waktu).


Kerangka Konseptual Akuntansi dan Profesi Akuntan

1.Di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaannya, manajemen memiliki keleluasaan untuk memilih alternatif prinsip atau metode akuntansi yang dimaksudkan untuk mencerminkan secara akurat kondisi ekonomi perusahaan dalam kaitannya dengan bisnis dan transaksi-transaksi operasinya. Untuk itu, diperlukan suatu acuan dalam praktik akuntansi di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Kerangka dasar akuntansi dan pelaporan keuangan ditetapkan sebagai maksud untuk mendefinisikan secara luas tentang tujuan, istilah dan konsep-konsep yang berkaitan dengan praktik akuntansi yang pada akhirnya sangat diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup dan batas-batas akuntansi dan laporan keuangan.
2.Kerangka tersebut memuat hal-hal berikut. (1) Tujuan laporan keuangan. (2) Asumsi dasar. (3) Karakteristik kualitatif laporan keuangan. (4) Unsur laporan keuangan. (5) Pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan. (6) Konsep modal dan pemeliharaan modal.
3.Asumsi dasar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Terdapat empat karakteristik laporan keuangan, yakni dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan. Unsur-unsur laporan keuangan antara lain adalah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, rugi, setoran kepada pemilik, distribusi kepada pemilik.
4.Secara umum sekurang-kurangnya terdapat tiga pihak yang berkarier dalam bidang akuntansi, yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan keuangan, yaitu akuntan manajemen (akuntan perusahaan), akuntan publik dan para pemakai laporan.


Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas

1.Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri atas berikut ini.
1.Laporan Laba Rugi.
2.Laporan Perubahan Ekuitas.
3.Laporan Neraca.
4.Laporan Arus Kas.

1.Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran catatan data, penerapan prinsip-prinsip dan kebiasaan akuntansi, dan penggunaan data pengalaman pribadi penyusunnya. Oleh sebab itu, tak mengherankan apabila laporan keuangan mengandung keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut.
1.Bersifat Historis.
2.Bersifat Umum.
3.Pemakaian taksiran dan pertimbangan pribadi.
4.Berisi informasi yang material saja.
5.Bersifat konservatif.
6.Menekankan pada makna ekonomis, tidak pada bentuk hukumnya.
7.Menggunakan istilah teknis akuntansi.
8.Mengandung berbagai alternatif metode akuntansi.
9.Tidak dapat menyajikan informasi kualitatif yang bersifat nonkeuangan.

1.Penyajian laporan laba rugi dapat dilakukan dalam 2 bentuk sebagai berikut.
1.Bentuk multiple step (langkah bertahap).
2.Bentuk single step (langkah tunggal).
2.Dalam bentuk Langkah Bertahap laporan laba rugi berisi informasi sebagai berikut.
1.Penjualan.
2.Harga Pokok Penjualan atau Beban Penyediaan Jasa.
3.Laba Kotor.
4.Beban Usaha.
5.Laba Usaha.
6.Pendapatan dan Beban Lain-lain.
7.Laba Sebelum Pos Luar Biasa.
8.Pos-pos Luar Biasa.
9.Pengaruh Kumulatif dari Perubahan Prinsip Akuntansi.
10.Laba Sebelum Pajak Penghasilan.
11.Pajak Penghasilan.
12.Laba Bersih.
3.Dalam laporan laba rugi bentuk langkah tunggal hanya dikenal satu jenis laba saja, yaitu laba bersih.
4.Untuk menggambarkan perubahan hak milik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan, perlu disusun Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan ini dapat digabungkan dengan Laporan Laba Rugi, apabila informasi perubahan jumlahnya tidak banyak. Dalam perseroan laporan ini sering disebut Laporan Perubahan Laba Ditahan karena umumnya perubahan modal terjadi pada pos Laba Ditahan saja. Namun, apabila perubahan juga terjadi pada pos-pos modal pemilik yang lain maka perlu disusun laporan perubahan ekuitas secara lengkap.

Pos-pos Luar Biasa

1.Para akuntan (termasuk IAI) sekarang cenderung untuk menggunakan konsep all-inclusive dalam penyusunan perhitungan laba rugi untuk suatu perusahaan.
2.Satu-satunya pos juga dibebankan atau dikredit langsung ke rekening Laba Ditahan adalah penyesuaian periode sebelumnya yang diakibatkan karena koreksi kesalahan, dan perubahan akuntansi tertentu yang memerlukan penyusunan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
3.Seluruh laba atau rugi luar biasa dan yang jarang terjadi langsung ditutup ke rekening Ikhtisar Laba rugi dan dilaporkan dalam perhitungan laba rugi.
4.Transaksi yang tidak biasa, material, dan jarang terjadi disajikan secara terpisah sebagai kelompok pos-pos luar biasa. Pos-pos lain yang jumlahnya material, tetapi tidak dapat dikelompokkan sebagai pos luar biasa dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah.
5.Penyesuaian kumulatif yang terjadi akibat perubahan prinsip akuntansi diungkapkan secara terpisah sebelum laba bersih.
6.Penghentian segmen kegiatan dari suatu perusahaan diklasifikasikan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi sesudah laba dari kegiatan yang terus berjalan dan sebelum pos-pos luar biasa.

Neraca

1.Neraca adalah laporan yang menunjukkan posissi keuangan dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Posisi keuangan ini meliputi keadaan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan. Dengan cara menghubungkan pos-pos tertentu dlam neraca, kita dapat menilai keadaan likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan. Oleh karena itu, neraca harus disusun secara sistematis dengan menggunakan klasifikasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2.Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam neraca dilakukan sebagai berikut.
1.Aktiva Lancar. Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera dapat dicairkan menjadi uang tunai disajikan di urutan paling atas.
2.Investasi. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus disajikan secara terpisah.
3.Aktiva tetap. Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud. Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca menurut kekekalannya. Aktiva tetap yang umurnya paling panjang disajikan paling atas, sedangkan aktiva tetap yang umurnya lebih pendek disajikan di bawahnya.
4.Aktiva lain-lain. Klasifikasi aktiva lain-lain digunakan untuk menampung pos-pos aktiva tidak lancar yang tidak dapat dikelompokkan dalam klasifikasi di atas.
5.Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban lancar disajikan sesuai dengan urutan likuditasnya. Utang lancar yang segera dibayar disajikan dalam urutan teratas.
6.Kewajiban jangka panjang. Penyajian kewajiban jangka panjang harus mengungkapkan ikatan-ikatan yang ada dalam kontrak utang jangka panjang yang bersangkutan, seperti tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, aktiva yang dijadikan jaminan dan sebagainya.
7.Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.

3.Neraca dapat disusun dengan menggunakan bentuk akun (rekening) atau bentuk laporan. Dalam bentuk rekening (bentuk skontro) aktiva dilaporkan pada sisi sebelah kiri dan kewajiban serta modal pemilik pada sebelah kanan. Dalam bentuk laporan, bagian aktiva, kewajiban dan modal pemilik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah). Bentuk laporan ini lebih populer karena dapat membandingkan 2 buah neraca atau lebih untuk tahun-tahun yang berurutan.

Catatan Atas Laporan Keuangan

1.Selain pos-pos yang terdapat dalam buku besar perusahaan, dalam neraca juga perlu disajikan informasi tambahan yang dapat berupa peristiwa bersyarat, kebijaksanaan penilaian dan kebijaksanaan akuntansi yang digunakan, kontrak-kontrak jangka panjang dan peristiwa kemudian.
2.Teknik penyajian informasi tambahan dapat dilakukan dalam bentuk tanda kurung, catatan kaki, skedul pendukung, referensi silang dan rekening kontra.


Ruang Lingkup Laporan Arus Kas

1.Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
2.Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi sumber dan penggunaan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta rekonsiliasi kas di awal periode dengan kas di akhir periode ditambah saldo setara kas.
3.Bentuk umum dari laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terbagi ke dalam tiga kategori, yakni: arus kas yang berasal dari aktivitas operasi; arus kas yang berasal aktivitas investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan.
4.Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan menggunakan di antara dua metode baik langsung maupun tidak langsung.
5.Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
6.Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
7.Arus kas dari aktivitas operasi berasal dari aktivitas produksi normal perusahaan dan penjualan barang dan jasa.
8.Arus kas dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas pembelian atau penjualan aktiva tetap, bangunan, peralatan, piutang wesel dan investasi.
9.Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari kenaikan atau penurunan pendanaan utang dan pendanaan ekuitas dan dari pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Penggunaan Laporan Arus Kas

1.Laporan arus kas merupakan laporan yang relatif masih baru, efektif berlaku di Indonesia sejak tahun 1994. Laporan arus kas dapat disusun dengan menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung. PSAK No.2 mengimbau agar laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung.
2.Klasifikasi arus kas bervariasi di antara berbagai negara. Tetapi pada umumnya terdapat 3 kategori arus kas, yaitu (1) arus kas dari aktivitas operasional, (2) arus kas dari aktivitas investasi, dan (3) arus kas dari aktivitas pendanaan (financing). Standar akuntansi Inggris membuat klasifikasi arus kas yang paling lengkap. Di Inggris arus kas dikelompokkan menjadi delapan kategori.
3.Ada delapan pola arus kas. Arus kas operasional yang positif menunjukkan kondisi keuangan lebih baik dari pada arus kas operasional yang negatif. Arus kas investasi yang negatif menunjukkan perusahaan sedang melakukan perluasan usaha, sedangkan apabila arus kas investasi negatif menggambarkan perusahaan berusaha mencari dana untuk menutup defisit arus kas operasional. Arus kas pendanaan yang positif menunjukkan perusahaan mencari sumber pendanaan dari luar untuk menutup defisit arus operasional atau untuk melakukan ekspansi. Sedangkan arus kas pendanaan yang negatif menunjukkan perusahaan sedang melunasi pinjaman kepada para kreditor atau mengembalikan modalnya kepada para pemegang saham.

Sumber buku Akuntansi Keuangan Menengah karya Sugiarto

Manajemen Keuangan Perusahaan

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Tugas Pokok Manejemen Keuagan

Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.

SUMBER : BUKU PENGANTAR BISNIS

Sabtu, 13 November 2010

TEKNIS ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
a) Definisi Operasional Variabel
1. Rekening-rekening neraca yaitu merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, yang meliputi:
a. Aktiva merupakan sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka untuk menjalankan aktivitasnya.
b. Pasiva adalah pengorbanan ekonomis yang timbul dimasa mendatang dari kewajiban perusahaan yang terjadi.
c. Modal saham adalah sisa aset yang dimiliki oleh perusahaan dikurangi dengan hutang yang dimiliki perusahaan.
2. AFN adalah besarnya dana tambahan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan berdasarkan peningkatan volume penjualan.
3. Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan tahun 2006
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu yaitu tahun 2006.
c. Penjualan adalah merupakan serangkaian langkah yang dilalui oleh tenaga penjual dalam sebuah organisasi tertentu untuk menawarkan suatu produk atau jasa tertentu kepada konsumen pada tahun 2006.
B. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, adalah data yang diperoleh tidak secara langsung melainkan sudah dikumpulkan oleh pihak lain yang sudah diolah. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari arsip perusahaan. Data sekunder tersebut yaitu meliputi data:
a. Gambaran umum perusahaan
b. Jenis produk dan jumlah produksi.
c. Data laporan keuangan, yaitu mengenai neraca dan laporan laba rugi tahun 2002 sampai 2006.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dilakukan melalui dokumentasi, yakni mempelajari serta menyalin catatan atau dokumen yang berhubungan dengan data yang diperlukan berupa laporan keuangan perusahaan yang meliputi gambaran umum perusahaan, jenis produk dan jumlah produksi, neraca dan laporan rugi laba, yang bersumber dari Perusahaan meubel Lindah Pasuruan, selanjutnya sumber data tersebut dipelajari, diklasifikasikan kemudian dianalisis.
D. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:
1. Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan
kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dam metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
Y = a + bX (Brigham dan Houston, 1999:120).
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0). Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.


2. Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
3. Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
4. Peramalan Neraca
5. Peramalan Laporan Laba Rugi

SUMBER : BUKU PENGANTAR BISNIS dan GOOGLE

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Tanggung jawab social suatu bisnis
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Analisis dan pengembangan
Hari ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturanpemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investordan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
"dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa diatas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama….setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut.
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang menyatakan bahwa:
" CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".
Pelaporan dan pemeriksaan
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal:
 Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)
 Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.
 Verite, acuan pemantauan
 Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000
 Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Smentara aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekedar "pemanis bibir" (suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.
Alasan terkait bisnis (business case) untuk CSR
Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya. Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh Deming. Literatur lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes[3] yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (corporate social performance) dengan kinerja finansial perusahaan (corporate financial performance) memang menunjukkan kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (core subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility--direncanakan terbit pada September 2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:
Sumberdaya manusia
Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan, terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para
staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang

Manajemen risiko
mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya "penyisihan gaji", "penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam bekerja untuk masyarakat.
Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Kejadian-kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan--yang semuanya merupakan komponen CSR--pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.
Membedakan merek
Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.[7]. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa mendatangkan keuntungan terhadap merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan cause related marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu--biasanya yang terkait dengan produknya--yang bisa disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu. Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih langsung. Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang. Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan mendapati produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan yang peduli pada isu tertentu.
Ijin usaha
Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan.
Motif perselisihan bisnis
Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan.

Sumber : google dan buku pengetahuan bisnis

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.[1] MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection)
Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Rekrutmen & Seleksi
1. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification.
2. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.

Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisipasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu
Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
2. diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.


A) Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
B) Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
C) Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
D) Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
E) Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
Pengelolaan Persedian
Sehubungan dengan penyimpan barang tersebut,maka akaan dibutuhkan biaya yang cukup besar,dimana biaya penyimpanannya.Oleh karena itu diperlukan suatu strategi atau manajemen tertentu yang bertujuaan menjaga tingkat persiediaan yang seminimal mungkin,namun tidak menggangu tingkat operasi dan penjualan perusahaan,yang dinamakan manajemen persedian.

Sumber : Buku pengetahuan bisnis dan google

Senin, 08 November 2010

MANAJEMEN PRODUKSI

MANAJEMEN PRODUKSI
1.1 PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Faktor yang menunjang :
a) Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b) Revolusi industry
c) Perkembangan alat dan teknologi yang mencangkup penggunaan computer
d) Perkembangan ilmu dan metode kerja
1.2 PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan pengguna sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efesien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
1.3 PENGERTIAN PRODUKSI
Mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa
1.4 PROSES PRODUKSI
1. Kelangsungan Hidup
a) Produksi terus menerus : dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang
b) Produksi yang terputus-putus : proses produksi tidak terus menerus atau operasi sering kali terhenti guna menambah alat-alat, pengaturan kembali alat-alat, dan penyesuaian terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan.
2. Teknik
a) Proses ekstrakfif : suatu proses pengambilan langsung dari alam
b) Proses analitis : proses pemisahkan bhan-bahan
c) Proses pengubahan : proses perubahan bentuk
d) Proses sintesis : proses mencampur dengan unsure-unsur lain
1.5 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
a) Atas peristiwa yang pasti
b) Atas peristiwa yang mengandung resiko
c) Atas peristiwa yang tidak pasti
d) Atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
Lima tanggung jawab keputusan utama :
1) Proses
2) Kapasitas
3) Persediaan
4) Tenaga kerja
5) Kualitas

1.6 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
Merupakan kegiatan yang cangkupannya cukup luas, dimulai dari analisa dan penetapan keputusan sebelum dimulainya kegiatan produksi dan mencangkup perancangan atau penyiapan system produksi serta pengoprasianya

1.7 FUNGSI SERTA SISTEM PRODUKSI DAN OPERSI
1. Fungsi produksi dan operasi
a) Proses pengolahan
b) Jasa-jasa penunjang
c) Perencanaan
d) Pengendalian
2. System produksi dan operasi
Suatu keterkaitan unsure-unsur yang berbeda secara terpadu,menyatu, dan menyeluruh dalam pentrransformasikan masukan menjadi keluaran.

Sumber : pengantar bisnis, GM 208 00.850

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
Untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Contoh terapan yang terkait :
1. Tabungan
2. Pinjaman bank
3. Berbagai jenis kredit
4. Asuransi
5. Leasing
6. Penilaian saham, obligasi, dan instrument keuangan lainnya.
Nilai uang yang sekarang tidak sama dengan nilai di masa depan. Ini berarti uang yang kita pegang saat ini lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang.
Rumus Menghitung Nilai Waktu Uang
1. Rumus Nilai Masa Depan
FV = Ko (1 + r) ^n
Keteragan :
FV = Future Value / Nilai Mendatang
Ko = Arus Kas Awal
r = Rate / Tingkat Bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
Contoh : Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat :
FV = 1.000.000 (1 + 0,1) ^1
FV = 1.100.000 rupiah
2. Rumus Nilai Sekarang
PV = Kn / (1 + r) ^n
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Rate / Tingkat bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
Contoh : Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
Tambahan :
1 / (1 + r) ^n disebut juga sebagai discount factor
Anuitas adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang tetap untuk suatu jangka tertentu. Bila pembayaran dilakukan pada akhir periode disebut anuitas biasa atau anuitas dengan pembayaran tertunda. Pembayaran yang dilakukan diawal tiap periode disebut anuitas terhutang.


sumber : google, dan buku pengantar bisnis

PEMASARAN

PEMASARAN
1.1 Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayah,area yang mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan membentuk harga. Pemasaran adalah proses perpindahan barang dan/atau jasa dari produsen kekonsumen atau semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen.
1.2 Konsep-konsep Inti Pemasaran
a) Kebutuhan : suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu.
b) Keinginan : yang menyangkut keinginan manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.
c) Permintaan : kebutuhan/keinginan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya terbatas.
d) Produk : sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan.
e) Pertukaran : kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan sesuatu sebagai gantinya.
f) Transaksi : mengendalikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan di antara dua pihak yang melibatkan sedikitnya dua barang/jasa, syarat-syarat yang di sepakati,waktu kesepakatan, dan tempat
g) Pasar : himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.
1.3 Manajemen dan Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,perencanaan,implementasi,dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi,oleh karena itu manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen permintaan.
1.3.1 Keadaan Permintaan dan Tugas Pasar
1. Permintaan negative
Sebagian besar pasar tidak menyukai produk. Tugas pemasar adalah menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah suatu program pemasaran dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah dan promosi yang lebih positif.
2. Tidak ada permintaan
Tidak memiliki kepentingan terhadap manfaatnya. Tugas pemasar adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
3. Permintaan terpendam
Memiliki harsat kuat terhadap sesuatu yang tidak dapat dipuaskan oleh produk atau jasa yang ada. Tugas pemasar adalah mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
4. Permintaan yang menurun
Setiap organisasi cepat atau lambat menghadapi menurunnya permintaan terhadap satu atau lebih produknya. Tugas pemasaran adalah meningkatkan kembali permintaan yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan cara kreatif.
5. Permintaan yang tidak teratur
Permintaan yang berubah ubah menurut musim, hari, atau bahkan jam. Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk mengubah pola waktu permintaan melalui cara penentuan harga yang lebih fleksibel, promosi dan rangsangan lainnya.
6. Permintaan penuh
Menghadapi permintaan penuh apabila organisasi itu puas terhadap volume atau hasil yang telah dicapainya. Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan ini di tengah perubahan selera konsumen serta meningkatnya persaingan.
7. Permintaan yang berlebihan
Menghadapi permintaan tingkat yang lebih tinggi dari pada yang dapat atau ingin dilayaninya. Tugas pemasaran adalah melakukan demarketing yaitu menemukan cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen, seperti dengan menaikan harga, mengurangi promosi ataupun aktivitas pelayanan.
8. Permintaan yang tidak sehat
Akan memunculkan upaya yang terorganisasi untuk mengurangi ataupun mencegah penggunaannya. Tugas pemasaran adalah mengajak orang orang yang mengemari produk produk ini untuk mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya.

1.3.2 falsafah Manajemen Pemasaran
Dapat memberikan tuntutan kepada usaha pemasaran, sehingga akan tercapai keseimbangan antara kepentingan organisasi, konsumen, dan masyarakat. Lima konsep dalam manajemen pemasaran yaitu :
a. Konsep produksi
b. Konsep produk
c. Konsep penjualan
d. Konsep pemasaran
e. Konsep pemasaran kemasyarakatan
1.4 Bauran Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Konsep empat P atau bauran pemasaran tersebut adalah produk, harga, saluran distribusi, dan promosi. Tujuan pemasaran keempat unsure tersebut harus saling mendukung, sehingga keberhasilan dibidang pemasaran diharapkan diikuti oleh kepuasan konsumen.
1.5 Tujuan Sistem Pemasaran
a) Memaksimalkan konsumsi
b) Memaksimalkan kepuasan konsumsi
c) Memaksimalkan pilihan
d) Memaksimalkan kualitas hidup
1.6 Pendekatan Dalam Mempelajari Pemasaran
I. Pendekatan serba barang
Yang melibatkan studi tentang bagaimana produk-produk tertentu berpindah dari produsen ke konsumen.
II. Pendekatan institusi
Mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran.
III. Pendekatan fungsional
Penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarisasi, dan grading serta pengumpulan informasi pasar.
IV. Pendekatan manajerial
Pemasaran berdasarkan pendapat manajer serta kepuasan yang diambilnya.
V. Pendekatan social
Memberikan perhatian pada konstribusi social dan biaya yang timbul akibat aktivitas pemasaran.

SUMBER : PENGANTAR BISNIS, GM 208 00.805

Minggu, 17 Oktober 2010

Manajemen dan Organisasi

MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Untuk mencapai tujuan, perusahaan harus pandai dalam mengelola factor-faktor produksi yang ada dalam perusahaannya. Factor-faktornya adalah tenaga kerja, bahan baku, mesin, metode, uang atau modal dan pasar.
1.1.1 Pengertian Manajemen
Merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencaaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

1.1.2 Fungsi-fungsi Manajemen
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. pengendalian
2.2.2 ORGANISASI
Merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuannya. Organisasi adalah bentuk perserikatan untuk mencapai tujuan bersama. Factor atau unsur penting, yaitu :
a. adanya sekelompok orang
b. adanya hubungan dan pembagian kerja
c. adanya tujuan
2.2.3 BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Dalam suatu organisasi, yang menjadi dasar adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab.
A. ORGANISASI GARIS
garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai bawah.
Kebaikan :
• Kesatuan dalam pimpinan dan perintah
• Pengambilan keputusan lebih cepat
• Solidaritas karyawan tinggi
Keburukannya :
 Tergantung pada satu orang
 Adanya kecenderungan pimpinan
 Perkembangan kesempatan karyawan terbatas

B. ORGANISASI GARIS dan STAF
Digunakan oleh perusahan besar yang daerah usahanya luas serta memiliki bidang tugas yang kompleks.
Kebaikan :
• Releven untuk perusahan besar
• Keputusan lebih rasional
• Dapat mewujudkan”the right man in the right place”
Keburukan :
 Organisasinya rumit
 Koordinasinya kadand-kadang sukar diterapkan
 Solidaritas sesame karyawan berkurang

C. Organisasi funsional
Di dasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut, seperti fungsi produksi, keuangan, personalia, administrasi, dan lain lain.
Kebaikan :
• Pembagian tugas jelas
• Spesialisasi karyawan berkembangan
• Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
Keburukan :
 Tidak ada kasatuan perintah
 Karyawan yang merasa sudah ahli dibidandnya sulit bekerja

2.2.4 Prinsi-prinsip Organisasi

a) Perumusan tujuan dengan jelas
b) Pembagian tugas
c) Delegasi kekuasaan
d) Rentangan kekuasaan
e) Tingkat-tingkat pengawasan
f) Kesatuan pemerintah dan tanggung jawab
g) Koordinasi
2.2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia
Merupakan suatu proses menganalisis dan mengelola kebutuhan organisasi terhadap sumber daya manusia,sehingga dapat menjamin tercapainya sasaran strategis perusahaan. Adapun fungsi-fungsinya adalah :
1) Perencanaan sumber daya manusia
2) Rekrutmen
3) Seleksi
4) Orientasi
5) Latihan dan pengembangan
6) Pemeliharaan
7) Pemberhentian

Sumber : Pengantar Bisnis, 208 00.850

Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
Salah satu alasan berlangsungnya aktifitas ekonomi adalah ketidakseimbangan. Wiraswasta sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu. Wiraswastawan adalah bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepriadian tertentu. Perannya adalah : memimpin usaha secara teknis, mencari keuntungan, dan membuka pasar. Unsure-unsur pentingnya adalah : unsur pengetahuan, unsur keterampilan, unsur sikap mental, dan unsur kewaspadaan. Kewiraswastawan adalah kemampuan dan mauan untuk seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
1. Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil memegang peran penting dalam komunitas perusahaan swasta. Menunjukan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan konstribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedialapangan kerja. Perusahaan-prusahaan yang sekarang ini telah besar seperti General Electric, IBM, PT ASTRA Internasional. Cara memasuki perusahaan adalah ;
• Membeli perusahaan yang telah dibangun
• Memulai perusahaan yang baru
• Membeli hak lisensi
2. Ciri-ciri Perusahaan Kecil
 Umumnya dikelola oleh pemiliknya
 Struktur organisasi terlaksana
 Hubungan pemilik dengan karyawan dekat
 Presentase kegagalan perusahaan tertinggi
 Kurangnya tenaga menejer yang handal
 Sulit memperoleh modal jangka panjang.

3. Keuntungan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Keuntungan perusahaan kecil, kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatan dalam mengaktisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahan relative kecil, sehingga penyesuaian teradopsi teknologi tang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Kelemamahan peruusahaan kecil, lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk.

Mengembangkan Perusahaan Kecil, diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal yaitu : profil pribadi, profil perusahaan, serta paket pinjaman. Tanda-tanda kegagalan perusahaan kecil adalah :
 Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
 Perbandingan utang yang semakin meninggi
 Biaya operasi yang meningkat
 Pengurangan dalam modal kerja
 Penurunan dalam keuntungan
 Peningkatan kerugian

Tindakan perbaikannya adalah ;
 Mengurangi biaya operasi
 Berusaha untuk meningkatkan penjualan
 Peninjauan kembali kerugian-kerugian
 Memeriksa ulang posisi persediaan


Sumber : Pengantar Bisnis, 208 00.850

Ruang Lingkup Bisnis

1. Ruang Lingkup Bisnis

A.1. BERBISNIS DALAM ERA GLOBALISASI
Dalam konteks pembicaraan secara umum, bisnis tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan maupun pertukaran barang dan jasa yg melibatkan orang atau perusahaan. Pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba untuk kelangsungan hidup serta mengumpulkan cukup dana bagi pelaksana kegiatan si pelaku bisnis itu sendiri. Dalam konteks yang lebih sempit, masyarakat sering sekalli menghubungkan bisnis dengan usaha, perusahaan atau suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual barang dan jasa.
Sebagaimana disadari, perekonomian global telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini. Ekonomi dunia secara keeluruhan sedang mengalai perubahan pesat dengan adanya faktor-faktor yang mendasarinya. Factor pertama, globalisasi pertumbuhan perdagangan global, dan persaingan internasonal yang eksplosif berdampak pada tidak adanya Negara yang dapat tetap terisolasi dari perekonomian saat ini. Factor kedua, perubahan dan kemajuan teknologi yang sedemilian pesatnya. Sekarang ini penduduk dunia berada dalam tahap ‘ post industrialization’ dengan perkembangan teknologi yang sangat dramatic.
Perubahan-perubahan tersebut tampak berbagai fenomena :
 kekuasaan saat ini sudah di tangan konsumen
 skala produksi yang besar tidak lagi merupakan keharusan
 batasan-batasan Negara dan wilayahtidak lagi menjadi kendala
 teknologi dengan cepat dapat ditriru dan dikuasai
 meningkatnya kepekaan konsumen terhadap harga nilai

A.2. ILMU EKONOMI PERUSAHAAN
Ilmu ekonomi perusahaan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari masalah-masalah dalam ekonomi rumah tangga perusahaan.
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktifitas pengolahan factor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat, mendistibusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

A.3. ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Tujuannya mempunyai target-target tertentu untuk mencapai dalam jangka tertentu.sedangkan sasaran adalah pernyataan yang ditetapkan oleh manajemn puncak untuk menentukan arah perusahaan dalam jangka panjang.
Barang dan jasa , barang dapat di bedakan menjadi benda yang dapat diraba serta dilihat. Barang juga dapat dibedakan menjadi barang ekonomi, menjadi barang konsumsi, barang modal, barang modal, dan barang setengah jadi.


Sumber : Pengantar Bisnis, GM 208 00 850

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
Pemilihan bentuk perusahaan perlu dilakukandengan pertimbangan matang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan kemudian hari. Dalam memilih bentuk perusahaan perlu dipertimbangkan berbagai hal berikut :
 Jenis usaha yang dijalankan
 Ruang lingkup usaha
 Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan uasaha
 Besarnya resiko pemilikan
 Dan lain lain
1.1 Bentuk Yuridis perusahaan
Bentuk badan usaha dikenal di Indonesia adalah perusahaan perseorangan,firma,perseroan komanditer, perseroan terbatas,perusahaan Negara, dan koperasi.

A. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang. Di sisi lain perusahaan memperolh semua keuntungan dan menanggung semua resiko.
Kebaikan perusahaan perseorangan :
 Mudah dibentuk dan dibubarkan
 Bekerja dengan sederhana
 Pengelolanya sederhana
 Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba.
Kelemahannya :
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Kemampuan manajemen tebatas
 Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
 Sumber dana hanya terbatas
 Resiko kegiatan perusahaan di tanggung sendiri.

B. FIRMA
Bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu nama di gunakan bersama.
Kebaikan :
 Prosedur pendirian relative mudah
 Mempunyai kemampuan financial yang lebih besar
 Eputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma
Kelemahannya :
 Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin

C. Perseroan Komanditer
Persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.
Kebaikan :
 Pendiriannya relative mudah
 Modal yang dikumulkan lebih banyak
 Kemapuan memperoleh kredit lebih besar
 Manajemen dapat didiversifikasikan
 Kesempatan untuk berkembang lebih besar
Kelemahannya :
 Tanggung jawab tidak tarbatas
 Kelangsungan hidup tidak terjamin
 Sukar untuk menarik kembali investasinya

D. PERSEROAN TERBATAS
Suatu badan yang mempunyai kekayaan,hak, sera kewajiban sendiri, yang terpisah dari suatu badan tersebut.
Kebaikan :
 Kelangsungan hidup terjamin
 Terbatanya tanggung jawab
 Saham dapat diperjualbelikan
 Kebutuhan capital lebih besar
 Pengelolaan lebih efisin
Kelemahan :
 Biaya pendiriannya relative mahal
 Rahasia tidak terjamin
 Kekurangan hubungan yang efektif

E. BUMN
Semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang usaa apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara, bentuk badan hokum yang tunduk pada segala macam hokum Indonesia. Tujuannya adalah membangun ekonomi social menuju tercapainya masyarakat yang adildan makmur.
Ciri-ciri utama dari BUMN adalah :
o Tujuan utama usaha adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan.
o Berstatus badan hokum
o Bergerak pada bidang jasa-jasa vital
o Mempunyai nama dan kekayaan sendiri
o Dapat menuntut dan dituntut
Contohnya : pegadaian, Indosat, Telkom, PT kereta Api
F. KOPERASI
Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi adalah usaha bentuk badan usaha yang berranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kakaluargaan. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya ikut serta membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil,makmur,dan berlandaskan pancasila dan UUD’45.

Sumber : Pengantar Bisnis, GM 208 00 850

perusahaan dan lingkungan perusahaan

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan
1.1 PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL
Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah : perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya sehingga mencapai tingkat keuntungan maksimum. Di sisi lain perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa masyarakat. Unit seperti ini sering disebut sebagai lembaga social seperti halnya lembaga social lainnya. Misalkan kehidupan keluarga, RT, Yayasan social, Koperasi dan sebagainya.
Tujuan pendiri perusahaan, tujuan ekonomis berkenan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Tujuan social, perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor,karyawan,penyedia factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
1.2 LINGKUNGAN PERUSAHAAN
A. Lingkungan Eksternal
Adalah factor-faktor di luar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Dan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal Makro dan lingkungan Eksternal Mikro.
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Dalam lingkungan eksternal makro adalah :
• Keadaan alam
• Politik dan Hankam
• Hokum
• Perekonomian
• Pendidikan dan Teknologi yang mendukung penyediaan sumber daya manusia yang andal.
• Social dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan Internasional
Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Dalam lingkungan eksternal mikro adalah :
• Pemasok/supplier yang menunjang
• Perantara
• Teknologi yang berkaitan dengan perkembangan proes kerja
• Pasar sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
B. Lingkungan Internal
Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Dalam lingkungan internal adalah :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin-mesin
• Permodalan
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik dcan sebagainya.
• System informasi dan administrasi.


Sumber : Pengantar Bisnis, 208 00 850